Bagaikan kuda berjalan kelana
Bermain main di atas logika
Hatinya entah kemana
Rela dia menginjak teman
Selesai sudah menjadi kawan
Semua tinggal lah lawan
Dengan prasasti penuh kenangan
Dia hanya pura pura
Menutupi titik semesta
Hatinya menganga
Hidupnya sebatang kara
Bermalam dengan hara
Di dekapan para peraga
Sayapnya tercerai berai
Siapa yang peduli?
Angannya tiada lagi
Waktunya tak kembali
Semua terisi lagi
Berjalan dia bergiring
Dibelakang ia miring
Menuju tiang garam
Mengobarkan api padam
Diselimuti gelapnya malam
Bersama kenangan kelam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar